Kenapa dengan tanggal itu? Apakah hari libur? Ataukah hari kemerdekaan sebuah Negara? Bagi orang disekitarku mereka menganggap hari itu perlu disyukuri karena konon katanya aku dilahirkan pada tanggal itu. Tapi saat tannggal itu aku tak pernah merasakan bagaimana sensasi seorang anak yang baru lahir, aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya ditimang oleh kedua orang tuaku, aku tak pernah merasakan tiap hisapan asi dari dada ibuku, dan selalu diperhatikan setiap waktu sama seperti anak yang baru lahir lainnya. Entah tak pernah merasakannya, atau aku telah melupakannya.
Setiap tanggal 6 juni, keluargaku selalu membuat acara untuk merayakan tangga itu. Tapi aku selalu merasa ragaku selalu ceria menyambut tanggal itu tapi tidak dengan jiwaku. Diantara keramaian pesta keluarga, ragaku menyamarkan kesepian, kebencian, dan pemberontak yang terkandung dalam jiwaku dengan euphoria diluarnya. Aku seakan kesepian dalam keramaian itu. Seakan 1 hari itu menjadi pengganti setahun yang belum bisa berikan hak jiwaku untuk damai selamanya.
Belasan tahun selalu terulang seperti itu. Memasuki tanggal 6 juni dan jreeengg!!!! Semuanya mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi, selalu saja aku tidak menemukan dimana dan apa fungsi hari ulang tahun itu. Apa sebagai alasan untuk berpesta bersama keluarga, sebagai penghilang rasa sakit yang terjadi selama 1 tahun kemarin, atau sebagai pengingat bahwa besok kejadian yang terjadi selama belasan tahun akan terulang lagi? Aku mulai bosan memikirkan semua hal itu. Hidup serasa monotone, berubah bentuk namun tetap dengan warna yang sama. Semua itu seperti meminum the manis tanpa gula. Nikmat di lidah namun beku di jiwa.
Hari ini tahun 2011. Dan kembali aku bertemu hari yang masih belum kuketahui untuk apa dia ada. Hari ulang tahun menjadi terasa biasa bagiku. Bangun pagi, dapat ucapan selamat bertubi-tubi, dan wushh!!! Keadaan itu sekejap menghilang saat mentari selesai berkubang di ujang lautan. Kerabatku hanya memberikan ucapan hanya jika melihat langsung ragaku yang berusaha menyembunyikan jiwa yang merasa hambar akan hari lahirnya sendiri dan itu yang terjadi di hari lahirku yang sebelumnya. Namun saat ini aku merasakan semua itu berubah.
Tengah malam memasuki tanggal 6, aku dikejutkan oleh panggilan teman-temanku dari ponsel. Seperti biasa dan terasa sangat biasa sekali, aku menjawabnya dengan santai tanpa rasa senang yang berlebihan sedikit pun. Hey mereka semua ada di dalam sana namun ada sesuatu yang sangat berbeda. Teman yang sudah ku anggap seperti adik kesayanganku sendiri menggemakan suaranya yang pertama kali di telingaku. Terasa biasa? Tidak bagiku. Entah apa yang membuat aku terpaku sejenak mendengar suara mereka semua. Aku diam, tak tahu harus bagaimana berekspresi, aku bingung harus bicara apa. Lalu perasaan apa ini sebenarnya. Senang, sedih, marah, atau apa? Aku masih terus mematung di depan pagar rumah saat menerima telepon dari semua teman-temanku malam. Setelah panggilan itu berakhir, aku masih bingung harus melakukan apa. Terasa seperti kerapuhan jiwa yang telah berlangsung selama belasan tahun kini kokoh kembali. Masalah karier dan cinta seakan hilang dan terlihat remeh di pandanganku. Menyukseskan karier atau tidak dan berhasil menaklukan dan memiliki sebuah cinta atau tidak, sekarang hanya tontonan setara dengan Naruto dan sinchan. Membangkitkan semangat, dan menyulut kembali canda tawa jiwa yang selama ini telah dipalsukan ragaku sendiri.
Entah semen apa lagi yang akan membuatku membatu saat terang nanti, namun kini aku tidak merasakan kesepian ditengah keramaian lagi, tapi saat sepi ini tidak menyepikan diriku yang sedang berpesta pora didalamnya.
Ku persembahkan untuk teman-teman wish-key 2010 yang telah membuat tahun kemarin menjadi berbeda, dan beberapa teman yang telah membantu merubah tahun ini jadi lebih baik, untuk adikku tersayang yang sudah berikan perhatian yang telah hilang belasan tahun kemarin, dan beberapa teman yang telah mengajariku pengalaman yang merobek hati namun aku berterima kasih untuk itu semua.
Makasar, 06 Juni 2011
Setiap tanggal 6 juni, keluargaku selalu membuat acara untuk merayakan tangga itu. Tapi aku selalu merasa ragaku selalu ceria menyambut tanggal itu tapi tidak dengan jiwaku. Diantara keramaian pesta keluarga, ragaku menyamarkan kesepian, kebencian, dan pemberontak yang terkandung dalam jiwaku dengan euphoria diluarnya. Aku seakan kesepian dalam keramaian itu. Seakan 1 hari itu menjadi pengganti setahun yang belum bisa berikan hak jiwaku untuk damai selamanya.
Belasan tahun selalu terulang seperti itu. Memasuki tanggal 6 juni dan jreeengg!!!! Semuanya mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi, selalu saja aku tidak menemukan dimana dan apa fungsi hari ulang tahun itu. Apa sebagai alasan untuk berpesta bersama keluarga, sebagai penghilang rasa sakit yang terjadi selama 1 tahun kemarin, atau sebagai pengingat bahwa besok kejadian yang terjadi selama belasan tahun akan terulang lagi? Aku mulai bosan memikirkan semua hal itu. Hidup serasa monotone, berubah bentuk namun tetap dengan warna yang sama. Semua itu seperti meminum the manis tanpa gula. Nikmat di lidah namun beku di jiwa.
Hari ini tahun 2011. Dan kembali aku bertemu hari yang masih belum kuketahui untuk apa dia ada. Hari ulang tahun menjadi terasa biasa bagiku. Bangun pagi, dapat ucapan selamat bertubi-tubi, dan wushh!!! Keadaan itu sekejap menghilang saat mentari selesai berkubang di ujang lautan. Kerabatku hanya memberikan ucapan hanya jika melihat langsung ragaku yang berusaha menyembunyikan jiwa yang merasa hambar akan hari lahirnya sendiri dan itu yang terjadi di hari lahirku yang sebelumnya. Namun saat ini aku merasakan semua itu berubah.
Tengah malam memasuki tanggal 6, aku dikejutkan oleh panggilan teman-temanku dari ponsel. Seperti biasa dan terasa sangat biasa sekali, aku menjawabnya dengan santai tanpa rasa senang yang berlebihan sedikit pun. Hey mereka semua ada di dalam sana namun ada sesuatu yang sangat berbeda. Teman yang sudah ku anggap seperti adik kesayanganku sendiri menggemakan suaranya yang pertama kali di telingaku. Terasa biasa? Tidak bagiku. Entah apa yang membuat aku terpaku sejenak mendengar suara mereka semua. Aku diam, tak tahu harus bagaimana berekspresi, aku bingung harus bicara apa. Lalu perasaan apa ini sebenarnya. Senang, sedih, marah, atau apa? Aku masih terus mematung di depan pagar rumah saat menerima telepon dari semua teman-temanku malam. Setelah panggilan itu berakhir, aku masih bingung harus melakukan apa. Terasa seperti kerapuhan jiwa yang telah berlangsung selama belasan tahun kini kokoh kembali. Masalah karier dan cinta seakan hilang dan terlihat remeh di pandanganku. Menyukseskan karier atau tidak dan berhasil menaklukan dan memiliki sebuah cinta atau tidak, sekarang hanya tontonan setara dengan Naruto dan sinchan. Membangkitkan semangat, dan menyulut kembali canda tawa jiwa yang selama ini telah dipalsukan ragaku sendiri.
Entah semen apa lagi yang akan membuatku membatu saat terang nanti, namun kini aku tidak merasakan kesepian ditengah keramaian lagi, tapi saat sepi ini tidak menyepikan diriku yang sedang berpesta pora didalamnya.
Ku persembahkan untuk teman-teman wish-key 2010 yang telah membuat tahun kemarin menjadi berbeda, dan beberapa teman yang telah membantu merubah tahun ini jadi lebih baik, untuk adikku tersayang yang sudah berikan perhatian yang telah hilang belasan tahun kemarin, dan beberapa teman yang telah mengajariku pengalaman yang merobek hati namun aku berterima kasih untuk itu semua.
Makasar, 06 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar