Rabu, 21 September 2011

Dia peraguku #2

Kembali aku segera bergegas menuju rumah tak berpenghuni itu lagi. Dan tetap tak bosan dengan pohon kesayanganku itu, langsung ku bersihkan kembali kotoran dan debu di sekelilingnya. Aku berniat menikmati rindang dan sejuknya hambusan angin di siang itu sambil menikmati batangan coklat van houten lemon yg baru ku beli di toko dekat rumah bersama pohonku. Tapi ada sesuatu yg ganjil. Aku terus saja mencari asal kegelisahan itu dan akhirnya kutemukan bahwa ia membutuhkan sesuatu yg ia butuhkan. Sebagian daunnya termakan jamur dan cacing. Dan pasti aku tak punya cara membunuh hama itu. Tiba2, dtg seseorang yg bilang dya bsa membersihkannya. Aku tak tau harus berbuat apa! Dan akupun tak bsa meninggalkan pohon yg msi kuat itu dirusak oleh hama. Dengan stengah hati, aku terpaksa membiarkan org itu membersihkannya. Aku msi tidak rela knapa bukan aku yg melakukannya? Knapa harus dia? Tpi aku sadar tumbuhanku lebih membutuhkannya saat ini. Aku masih tidak rela dan merasa tak berguna saat itu.

Stelah itu aku berpikir, rumah ini belumlah miliku dan org itu pun klihatannya juga menginginkan rumah itu. Org itu terlihat mapan dalam mengurus hidupnya dan sempat ingin ku biarkan pohonku biarlah dirawat olehnya. Karena kupikir mungkin dia lebih dapat memberikan kebutuhan tumbuhan yg baik untuk pertumbuhannya. Bsa kau rasakan???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar